Kelompok Umur Dan
Tingkatan
Kelompok
Umur
Kelompok Umur adalah sebuah tingkatan dalam
kepramukaan yang ditentukan oleh umur anggotanya.
Kelompok dibagi menjadi 4 :
·        
Kelompok umur 7-10 tahun disebut dengan Pramuka
Siaga
·        
Kelompok umur 11-15 tahun disebut dengan Pramuka
Penggalang
·        
Kelompok umur 16-20 tahun disebut dengan Pramuka
Penegak
·        
Kelompok umur 21 – 25 tahun disebut dengan Pramuka
Pandega
Ada juga
Kelompok Khusus, yaitu Kelompok yang ditujukan untuk orang yang memiliki
kedudukan dalam kepramukaan. Misalnya Pramuka Pembina, adalah sebutan
untuk orang dewasa yang memimpin Pramuka. Dan Pramuka Andalan, adalah
anggota Pramuka yang mengambil bagian dalam keanggotaan Kwartir dalam Pramuka.
Contoh lainnya adalah Pelatih, Pamong Saka, Staff Kwartir
dan Majelis Pembimbing.
Tingkatan
Tingkatan dalam kepramukaan adalah sebuah tingkatan yang ditentukan oleh
kemampuan anggotanya, kemampuan itu disebut dengan Syarat-syarat Kecakapan
Umum atau SKU. Untuk Pramuka siaga dan penggalang, masing-masing Kelompok
umur memiliki tiga Tingkatan. Untuk Penegak memiliki dua tingkatan.
Sedangkan Pramuka Pandega hanya satu tingkatan.
·        
Tingkatan Pramuka Siaga : Siaga Mula, Siaga Bantu,
Siaga Tata.
·        
Tingkatan Pramuka Penggalang : Penggalang Ramu,
Penggalang Rakit, Penggalang Terap
·        
Tingkatan Pramuka Penegak : Penegak Bantara, Penegak
Laksana
Ada juga sebuah tingkatan khusus yang disebut dengan Pramuka Garuda, yaitu
tingkatan tertinggi dalam setiap kelompok umur dalam kepramukaan.
Prinsip Dasar dan Metode
Kepramukaan
Prinsip Dasar dan Metode Kepramukaan merupakan prinsip yang digunakan dalam
pendidikan kepramukaan, yang membedakannya dengan gerakan pendidikan lainnya.
Baden-Powell sebagai penemu sistem pendidikan kepanduan telah menyusun
prinsip-prinsip Dasar dan Metode Kepanduan, lalu menggunakannya untuk membina
generasi muda melalui pendidikan kepanduan. Beberapa prinsip itu didasarkan
pada kegiatan anak atau remaja sehari-hari. Prinsip Dasar dan Metode Kepanduan
itu harus diterapkan secara menyeluruh. Bila sebagian dari prinsip itu
dihilangkan, maka organisasi itu bukan lagi gerakan pendidikan kepanduan.
Dalam Anggaran dasar Gerakan Pramuka dinyatakan bahwa Prinsip Dasar
dan Metode Kepramukaan bertumpu pada:
·        
Keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;
·        
Kepedulian terhadap bangsa dan tanah air, sesama hidup
dan alam seisinya;
·        
Kepedulian terhadap diri pribadinya;
·        
Ketaatan kepada Kode Kehormatan Pramuka.
Prinsip dasar
Prinsip Dasar Kepramukaan sebagai norma hidup seorang anggota Gerakan
Pramuka, ditanamkan dan ditumbuhkembangkan melalui proses penghayatan oleh dan
untuk diri pribadinya dengan dibantu oleh pembina, sehingga pelaksanaan dan
pengamalannya dilakukan dengan penuh kesadaran, kemandirian, kepedulian,
tanggung jawab serta keterikatan moral, baik sebagai pribadi maupun anggota
masyarakat.
Metode
Metode Kepramukaan merupakan cara belajar progresif melalui :
·        
Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka;
·        
Belajar sambil melakukan;
·        
Sistem berkelompok;
·    Kegiatan yang menantang dan meningkat serta mengandung
pendidikan yang sesuai dengan , Perkembangan rohani dan jasmani pesertadidik;
- Kegiatan
     di alam terbuka;
- Sistem
     tanda kecakapan;
- Sistem
     satuan terpisah untuk putera dan untuk puteri;
- Sistem
     among.
Metode Kepramukaan pada hakikatnya tidak dapat dilepaskan dari Prinsip
Dasar Kepramukaan. Keterkaitan itu terletak pada pelaksanaan Kode Kehormatan.
Metode Kepramukaan juga digunakan sebagai sebagai suatu sistem yang terdiri
atas unsur-unsur yang merupakan subsistem terpadu dan terkait, yang tiap
unsurnya mempunyai fungsi pendidikan yang spesifik dan saling memperkuat serta
menunjang tercapainya tujuan.
Kode Kehormatan
Kode Kehormatan Pramuka yang terdiri atas Janji
yang disebut Satya dan Ketentuan Moral yang disebut Darma merupakan satu unsur
dari Metode Kepramukaan dan alat pelaksanaan Prinsip Dasar Kepramukaan.
Satya
Satya adalah :
·        
Janji yang diucapkan secara sukarela oleh seorang calon
anggota Gerakan Pramuka setelah memenuhi persyaratan keanggotaan;
·        
Tindakan pribadi untuk mengikat diri secara sukarela
menerapkan dan mengamalkan janji;
·        
Titik tolak memasuki proses pendidikan sendiri guna
mengembangkan visi, intelektualitas, emosi, sosial dan spiritual, baik sebagai
pribadi maupun anggota masyarakat lingkungannya.
Satya dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu Dwisatya
dan Trisatya”
Dwisatya
Dwisatya adalah satya yang digunakan khusus untuk Pramuka Siaga. selengkapnya
berbunyi sebagai berikut :
Dwisatya
Pramuka Siaga
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- menjalankan
     kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
     mengikuti tatakrama keluarga.
- setiap hari berbuat kebajikan.
Trisatya merupakan janji dan tiga kode moral yang digunakan dalam Gerakan
Pramuka. Disebut trisatya karena mengandung tiga butir utama yang menjadi
panutan setiap Pramuka.
Setiap kali Pramuka akan dilantik menuju tingkatan yang lebih tinggi atau
dilantik untuk acara lainnya, diwajibkan melaksanakan upacara ucap ulang janji
yang berupa pembacaan trisatya di depan sang saka merah putih. Kode Moral
Trisatya digunakan oleh pramuka golongan penggalang, penegak dan pandega.
Trisatya dibagi dua, Trisatya untuk Penggalang dan Trisatya untuk Penegak,
Pandega, dan anggota dewasa.
- Trisatya
     untuk penggalang selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- menjalankan
     kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
     mengamalkan Pancasila.
- menolong
     sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat
- menepati
     Dasadharma
- Trisatya
     untuk Penegak, Pandega, dan anggota dewasa selengkapnya berbunyi sebagai
     berikut :
Trisatya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh:
- menjalankan
     kewajibanku terhadap Tuhan, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan
     mengamalkan Pancasila.
- menolong
     sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
- menepati
     Dasadarma.
Dharma
Dharma adalah :
- Alat
     proses pendidikan sendiri yang progresif untuk mengembangkan budi pekerti
     luhur.
- Upaya
     memberi pengalaman praktis yang mendorong pesertadidik menemukan,
     menghayati, mematuhi sistem nilai yang dimiliki masyarakat dimana ia hidup
     dan menjadi anggota.
- Landasan
     gerak Gerakan Pramuka untuk mencapai tujuan pendidikan melalui kepramukaan
     yang kegiatannya mendorong Pramuka manunggal dengan masyarakat, bersikap
     demokratis, saling menghormati, memiliki rasa kebersamaan dan gotong
     royong;
- Kode
     Etik Organisasi dan satuan Pramuka, dengan landasan Ketentuan Moral
     disusun dan ditetapkan bersama aturan yang mengatur hak dan kewajiban
     anggota, pembagian tanggungjawab dan penentuan putusan.
Dharma dibagi menjadi dua, sesuai dengan kelompok umur peserta didik, yaitu
Dwidharma dan Dasadharma”
Dwidharma
Dwidarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut :
Dwidarma Pramuka Siaga 
- Siaga
     berbakti kepada ayah bundanya.
- Siaga
     berani dan tidak putus asa.
Dasadharma
Dasadarma selengkapnya berbunyi sebagai berikut:
Dasadharma Pramuka itu:
- Taqwa
     kepada Tuhan Yang Maha Esa.
- Cinta
     alam dan kasih sayang sesama manusia.
- Patriot
     yang sopan dan kesatria.
- Patuh
     dan suka bermusyawarah.
- Rela
     menolong dan tabah.
- Rajin,
     terampil, dan gembira.
- Hemat,
     cermat, dan bersahaja.
- Disiplin,
     berani, dan setia.
- Bertanggungjawab
     dan dapat dipercaya.
- Suci
     dalam pikiran, perkataan dan perbuatan
 
 
 
 
 
No comments:
Post a Comment